Senin, 03 Desember 2018

Kunjungan dari Himpaudi Kecamatan

Selasa, 04 Desember 2018. Dilaksanakannya pertemuan Bersama Ketua Himpaudi kecamatan Balikpapan Timur beserta jajarannya, ketua yayasan, ketua komite, serta pendidik dan kepala sekolah PAUD Terpadu Arimbi. Adapun pertemuan ini membahas tentang sinegri membangun pendidikan yang berkualitas bagi generasi emas. Dengan menjalin kekompakan antar pihak lembaga baik  pada pihak internal maupun pihak eksternal, serta melaksanakan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggungjawab. 
Penyampaian Visi dan Misi dari pihak yayasan kepada Jajaran Himpaudi Kecamatan Balikpapan Timur Oleh Bapak Capt. Syamsuddin Sayuti, MM

Diskusi perihal Lembaga PAUD Terpadu Arimbi kedepannya

Penyampaian maksud dan tujuan Lembaga oleh Bu Ika Handayani, S.Pd kepada pihak yayasan, kepala sekolah, pendidik, dan komite

Sabtu, 01 Desember 2018

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Kamis, 29 November 2018. Dilaksanakannya kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mana dihadiri oleh Ketua Yayasan, orangtua/wali murid dan anak didik. Adapun kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang menjadi rutinitas sekolah.
Dokumentasi anak didik beserta yayasan dan penceramah

Sambutan dari Ketua Yayasan PAUD Terpadu ARIMBI

Pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh adinda Mesya, dan penerjemah Kekey

Anak didik menyanyikan Shalawat nabi

Dokumentasi bersama orang tua/ wali murid dan anak didik

Kamis, 29 November 2018

Menjadi Guru PAUD yang Disukai dan Sukses Mengajar

Tidak semua orang bisa menjadi guru, apalagi guru pendidikan anak usia dini. Mengajar anak tidak semudah mengajar orang dewasa pada umumnya. Karena itu, ada beberapa modal kecerdasan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berkeinginan kuat menjadi guru, termasuk guru anak usia dini.
Dalam tulisan ini, terlebih dahulu akan diuraikan masing-masing kecerdasan yang harus dioenuhi sebelum memahami tips-tips apa saja yang bisa membuat guru sukses mengajar dan disukai oleh anak-anak.

1. Kecerdasan Intelektual

Setiap guru dituntut memiliki kecerdasan intelektual sebagai modal dasar untuk mengajar atau mendidik. Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual, mengalanalisis,logika, dan rasio. Menurut Winarno dan Tri Saksono (2001). kecerdasan intelektual bisa dipahami sebagai kemampuan menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Dengan demikian, kecerdasan intelektual mensyaratkan adanya penguasaan terhadap materi (pengetahuan) secara mendalam. Dengan penguasaan itu, diharapkan ia bisa menyampaikan kepada anak didiknya dengan sistematis sehingga bisa dipahami.

2. Kecerdasan Moral
Kemampuan membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Itulah yang disebut dengan kecerdasan moral.Kecerdasan ini tidak hanya bisa membedakan saja, tetapi juga diwujudkan atau diimplementasikan ke dalam tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang melingkupinya.

3. Kecerdasan Sosial
Jika ada guru yang bersikap acuh tak acuh dengan lingkungan sosialnya, berarti dia gagal menjadi guru sejati. Dengan demikian, bisa dipahami bahwa yang dimaksud kecerdasan sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dan bergaul dengan siswa, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua/ wali murid, dan masyarakat sekitar, sebagaimana tertuang dalam penjelasan pasal 28 ayat 3 butir d.

4. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan oleh seorang guru pendidikan anak usia dini. Keecerdasan emosionl meniscayakan kemaampuan mengendalika diri sediri. Artinya, saat serang guru bersosiaisasi engan siswanya dikelas, aa dituntut ntu enggedepanan perasaannya atau dorogan hatinya.

5. Kecerdasan Motorik
Kecerasan motorik sangat diperlukan anak didik terlecut semangatnya ketika melihat sang guru  antusias saat megajar.

Sabtu, 03 November 2018

Taman Penitipan Anak Balikpapan

TPA (Taman Penitipan Anak) menurut modul Pendidikan Anak Usia Dini yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD, yang dimaksud dengan TPA adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. TPA merupakan layanan PAUD yang menyelenggaran pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia di bawah 4 tahun).
Dengan demikian, TPA merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang berusaha mengabungkan dua tujuan, yaitu tujuan pengasuhan karena orang tua anak bekerja serta tujuan pendidikan melalui program-program pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini TPA merupakan solusi terbaik bagi orang tua yang keduanya bekerja yang diharapkan anak-anak mereka aman dan memperoleh pendidikan yang baik.
Oleh karena itu, dasar filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih dan Asuh.
1.      Tempa
Tempa adalah upaya mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga secara teratur dan terukur, serta aktivitas jasmani sehingga anak memiliki fisik yang kuat, lincah, daya tahan dan disiplin tinggi.
2.      Asah
Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan seluruh potensinya. Kegiatan bermain yang bermakna, menarik dan merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk melakukan, mengekplorasi, memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan gaya belajar anak.
3.      Asih
Asih merupakan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya dari perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan mental dan eksploitasi.
4.      Asuh
Asuh merupakan proses pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk perilaku dan kualitas kepribadian dan jatidiri anak dalam hal:
a. Integritas, iman dan taqwa
b. Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan
c. Rasa tanggung jawab, jiwa ksatria, dan sportivitas
d. Jiwa kebersamaan, demokratis, dan tahan uji
e. Jiwa tanggap, daya kritis dan idealisme
f. Optimis dan keberanian mengambil resiko
g. Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional

Adapun PAUD Terpadu Arimbi memiliki Taman Penitipan anak yang bertujuan menciptakan rumah kedua bagi anak dalam bentuk layanan TPA yang memfasilitasi dan menstimulasi kebutuhan optimalisasi tumbuh kembang anak, dengan suasana aman, nyaman, serta menyenangkan,
Waktu Pelayanan TPA Arimbi yaitu:
Senin-Jumat :06. 30 WITA-17.00 WITA
Sabtu :06.30 WITA - 12.00 WITA
Fasilitas Pendukung: 
  1. Permainan indoor-Outdoor
  2. Ruang tidur ber AC
  3. Ruang Belajar
  4. Toilet Training
  5. Kamar mandi di dalam
  6. Pembimbing dan pengasuh berpengalaman
  7. Perpustakaan mini dan ruang musik
  8. Audio visual
  9. Lingkungan yang asri, aman, dan nyaman
  10. Pemeriksaan kesehatan anak
  11. UKS
  12. Tempat parkir dan ruang tunggu
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor di bawah ini:
Bu Ria: 08125301750


Kunjungan ke BTV

Kamis, 01 November 2018 merupakan hari dimana anak-anak dari kelas PG dan kelas TK A melakukan kegiatan pentas seni di Balikpapan TV. Adapun kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari salah satu program sekolah dengan bekerjasama kepada pihak Balikpapan TV. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah menumbuhkan rasa percaya diri, kekompakan dan menambah wawasan akan dunia pertelevisian dengan ikut berpartisipasi di dalamnya.

Alya, Indi, Udi, Dira, Meysa, dan Shiena bersiap untuk berangkat

Mada, Alya, Indi, Kenzie, Udi, Andi, Dira, Shiena, Meysa menunggu saat-saat giliran penampilan mereka 



Kamis, 11 Oktober 2018

Ajari Anak Kebaikan dan Kesopanan Sejak Dini

Mengajarkan pendidikan karakter pada anak usia dini tidaklah gampang. Akan tetapi, orangtua dan guru PAUD harus tetap melaksanakannya, demi kokohnya pondasi karakter anak dikemudian hari. Kesopanan, merupakan bekal anak menciptakan dunia yang ra,ah dan bersahabat.
Ada beberapa kiat yang bisa dipraktikkan guna mengajarkan anak tentang kesopanan, diantaranya yaitu:

  1. Merespon apa yang dibutuhkan anak
  2. Memberi contoh sopan-santun terhadap anak, anak adalah peniru ulung. Oleh karena itu anda harus mencontohkan berbagai tindakan yang mencerminkan kebaikan.
  3. Hindari pemaksaan, Ketika anda hendak mengajarkan sopan-santun terhadap anak, maka gunakan kata-kata yang dimengerti dan secara sopan pula.
  4. Berikan motivasi agar anak anda gemar melakukan perilaku yang sopan-santun
  5. Ajarkan sopan-santun dengan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari
  6. Ajarkan anak tentang bagaimana menghormati orang
Anak-anak bersalaman dengan guru-guru di sekolah dengan tertib

Rabu, 10 Oktober 2018

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian stimulus untuk membantu pertumbuhan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal.
Menurut Howard Gardner terdapat delapan domain kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki semua orang, termasuk anak.  Kedelapan domain itu yaitu: inteligensi music, kinestetik tubuh, logika matematika, linguistic (verbal), spasial, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal. Multiple Intelegences ini sejak usia dini hendaknya digali dengan memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan secara optimal potensi-potensi yang dimiliki atas upayanya sendiri.
Sebagaimana kita ketahui, PAUD merupakan satu tahap penting pendidikan yang tidak dapat diabaikan. Itu dikarena PAUD ikut menentukan perkembangan dan keberhasilan anak. Saat ini, masyarakat juga sudah menyadari akan peran pentingnya PAUD. Fenomena ini terjadi disebabkan beberapa hal, diantaranya:
  • Kesibukan orangtua dalam mencari nafkah atau pekerjaan-pekerjaan lainnya. Para orangtua berharap agar anaknya mendapat  pendidikan yang baik dan bermutu, meskipun mereka mampu melakukan sendiri.
  • Sebagian Sekolah Dasar mempersyaratkan calon siswanya telah menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak.
Menurut standar kompetensi PAUD dinyatakan bahwa fungsi pendidikan TK dan RA adalah:
  • Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
  • Mengenalkan anak pada dunia sekitar
  • Menumbuhkan sikap dan perilaku baik pada anak usia dini.
  • Mengembangkan keterampilan, kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki anak
Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar. Sementara itu tujuan pendidikan PAUD/TK mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni, untuk siap memasuki pendidikan dasar
Pelaksanaan PAUD yang efektif akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa yang akan datang, khususnya menghadapi masa sekolah. Itu karena di PAUD anak-anak sudah diajarkan mengenai dasar-dasar cara belajar, Mereka diajarkan dengan cara yang mereka ketahui, yakni lewat bermain.
Model bermain di PAUD tentu saja bukan sekedar bermain biasa, tetapi bermain yang diarahkan. Dengan demikian mereka bisa belajar banyak cara bersosialisasi, problem solving, negosiasi, manajemen waktu, resolusi konflik, berada dalam grup besar/kecil, kewajiban sosial, serta bahasa. Melalui bermain anak tidak merasa dipaksa untuk belajar. Saat bermain, otak anak berada dalam keadaan yang tenang. Saat tenagn itu, pendidikan pun bisa masuk dan tertanam. Cara bermain yang demikian, tentu saja menumbutuhkan guru yang memiliki kemampuan dan cara mengajar yang tepat. Selain itu, kelas-kelas di PAUD harus berisi kesenangan, antusiasme, dan rasa penasaran/ingin tahu.
Para orangtua seyogyanya juga menyadari bahwa tanggungjawab mendidik anak itu bukan semata-mata tugas guru-guru dan pengelola PAUD. Akan tetapi, menjadi tanggungjawab bersama, Dengan kata lain, meski anak dimasukkanke PAUD, orangtua masih memiliki kewajiban memberikan pendidikan terhadap buah hatinya saat berada di rumah

Kunjungan dari Himpaudi Kecamatan

Selasa, 04 Desember 2018. Dilaksanakannya pertemuan Bersama Ketua Himpaudi kecamatan Balikpapan Timur beserta jajarannya, ketua yayasan, k...